Kamis, 07 Januari 2016

LAPORAN STUDY WISATA KE BALI



LAPORAN KEGIATAN
STUDI WISATA KE PULAU BALI





DISUSUN OLEH
NAMA                  : SARI ISKADEWI
NIS                       : 2033
PROGRAM         : IPA
KELAS                : XI



SMA N 1 CANGKRINGAN
Jl Merapi Golf,Bedoyo,Wukirsari,Cangkringan,Sleman
Yogyakarta
2015
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL STUDI WISATA KE PULAU BALI TAHUN 2015

Disusun oleh
Nama            : Sari Iskadewi
NIS                : 2033
Program       : IPA
Kelas            : XI

Telah disahkan pada
tanggal ................................................2016

Mengesahkan

            Waka kesiswaan                                                                  Pembimbing



Eka Mundiharta, S.Pd                                                         Tri Sugiyanti, S.Kom
NIP. 19690303 200701 1 017                                            NIP. -                         


Kepala Sekolah



Maryono, S.Pd.M.Pd
               NIP. 19681101 199203 1 003
HALAMAN PERSEMBAHAN
            Dengan mengucap syukur Alhamdulillah,saya persembahkan karya tulis ilmiah ini untuk orang-orang yang saya sayangi :
1.    Tuhan Yang Maha Esa,yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga aku masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang yang aku sayang dengan keadaan sehat. Dan karna ridha-Nya laporan ini dapat terselesaikan dengan lancar tanpa halangan suatu apa.
2.    Bapak Maryono,S.Pd.M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 1 Cangkringan yang telah memberikan kesempatan pada saya dan teman-teman untuk mengikuti kegiatan studi wisata ke Bali.
3.    Ayah dan ibu tercinta,yang telah menjadi motivator terbesar dalam hidupku. Yang tak pernah jemu mendo’akan dan menyayangiku atas semua pengorbanan dan kesabaran sampai kini. Tak akan pernah cukupku membalas cinta ayah dan ibu.
4.    Saudaraku Dina Fitriana Sari dan Tria Iska Putri yang selalu memberikan semangat dan dukungan padaku. Sehingga aku dapat menjalani segala tugasku sebagai pelajar dengan penuh semangat dan keyakinan.
5.    Guru pembimbing yang telah membantu,membimbing dan mengarahkan saya dan teman-teman dalam membuat laporan studi wisata ke Bali ini.
6.    Sahabat-sahabatku seperjuangan di SMA N 1 Cangkringan dan semua teman-temanku lainnya yang tak bisaku sebutkan satu per satu. Terima kasih,kalian telah hadir dan mewarnai hidupku.

MOTTO

o  Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil
o  Siapa yang menanam,dia pula yang akan memetik hasilnya
o  Dimana ada kemauan pasti ada jalan
o  Warnai hidup dengan kejujuran
o  Jangan menyerah pada rata-rata
o  Aku bisa karna biasa
o  Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai budayanya sendiri
o  Kesuksesan berbanding lurus dengan tindakan yang dilakukan
o  Berbicara jujur adalah jalan terindah untuk mendapat kedamaian hidup
o  Kegagalan hanya terjadi pada bila kia menyerah
o  Dia yang tahu tidak bicara,dia yang bicara tidak tahu
o  Punggung pisaupun kalau diasah akan menjadi tajam
o  Ketika satu pintu tertutup,pintu lain akan terbuka
o  Bermimpilah selagi bisa
o  Berlaku baik pasti akan berbuah manis
o  Berusaha yang terbaik dan bersyukur dengan hasilnya
o  Awali hari dengan senyum,sapa dan salam
o  Tersenyum pada semua orang
o  Tidak ada yang tidak mungkin
o  Lakukan yang terbaik dan jangan merasa terbaik
o  Tak ada gading yang tak retak


KATA PENGANTAR

            Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha  Pemurah dan Pengasih yang telah melimpahkan nikmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga Laporan Hasil Studi Wisata  Ke Pulau Bali ini dapat tersusun.
            Laporan  Hasil Studi Wisata  Ke Pulau Bali ini disusun untuk mendeskripsikan objek wisata yang telah kami kunjungi.
            Kami sadar bahwa tanpa bantuan dari segenap pihak, Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini tidak akan dapat terwujud. Oleh karena itu, melalui media ini kami sampaikan ucapan terimakasih kepada yth.
1.  Bapak Maryono, S.Pd.M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 1 Cangkringan.
2.  Bapak Eka Mundiharta, S.Pd selaku waka kesiswaan SMA N 1 Cangkringan.
3.  Ibu Tri Sugiyanti, S.Kom yang telah membimbing cara menyusun laporan ini dan memberi pengarahan kepada kami.
4.  Bapak Ahmad Sujarta, Bapak Dasimun, Ibu Isti Martini dan Ibu Y. Sri Nurharjanti yang telah menjadi pembimbing kami sewaktu di Bali sehingga kami bertambah wawasan
5.  Semua pihak yang telah memberi saran dan dorongan positif untuk kebaikan Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini.
            Kami hanya dapat berdo’a semoga amal baik Bapak dan Ibu akan mendapatkan balasan kebaikan yang melimpah dari Tuhan Yang Maha Esa,aamiin.
            Kami sadar bahwa dalam penulisan Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini tentunya banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua pihak,akan kami terima dengan penuh keterbukaan dan senang hati, demi sempurnanya Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
           
Akhir kata kami ucapkan terimakasih, mohon maaf apabila ada kesalahan atau ada hal-hal yang kurang berkenan dihati pembaca, terimakasih.


                   Cangkringan, 7 Januari 2016
                                                                                                    Penyusun






DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................   1
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................   2
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................   3
HALAMAN MOTTO...............................................................................................   4
HALAMAN KATA PENGANTAR........................................................................   5
HALAMAN DAFTAR ISI......................................................................................   7

BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang.................................................................................................   1
B.  Peserta...............................................................................................................   2
C. Waktu.................................................................................................................   2
D. Tempat yang dikunjungi.................................................................................   3
E.  Tujuan................................................................................................................   3
F.  Manfaat..............................................................................................................   4
G. Metode Penulisan...........................................................................................   4
BAB II DESKRIPSI PULAU BALI SECARA UMUM
A.  Keadaan Geografis.........................................................................................   5
B.  Keadaan Sosial Ekonomi...............................................................................   7
C. Kebudayaan.....................................................................................................   9
D. Adat Istiadat......................................................................................................   11


BAB III DESKRIPSI PULAU BALI SECARA KHUSUS
A.  Danau Bedugul...............................................................................................   12
B.  Hutan Sangeh..................................................................................................   16
C. Pantai Kuta.......................................................................................................   18
D. Pusat Oleh-oleh Joger....................................................................................   20
E.  Monumen Bajra Sandhi.................................................................................   22
F.  Pantai Pandawa..............................................................................................   25
G. Garuda Wisnu Kencana.................................................................................   27
H. Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia...................................................................   30
I.    Pusat Oleh-oleh Cah Ayu..............................................................................   31
J.   Pura Pantai Tanah Lot....................................................................................   33
BAB IV PENUTUP
A.  Kesimpulan.......................................................................................................   35
B.  Saran ................................................................................................................   35

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
            Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di negara kita terutama peninggalan-peninggalan bersejarah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke menjadi salah satu alasan diadakannya studi wisata. Studi wisata merupakan suatu agenda rutin tahunan yang diselenggarakan SMA N 1 CANGKRINGAN. Sekolah kami tahun ini memilih pulau Dewata Bali untuk studi wisata. Latar belakang dipilihnya Bali sebagai tempat studi wisata karena beberapa sebab berikut :
1.  Berdasarkan suara terbanyak yang telah dilakukan oleh siswa siswi di SMA N 1 CANGKRINGAN.
2.  Bali merupakan tempat wisata nomor satu di Indonesia sehingga sangat menarik untuk dikunjungi.
3.  Adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan serta agama masyarakat Bali yang unik dan berbeda dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. Di samping itu, wisata bahari yang sangat indah memberi daya tarik yang begitu tinggi.
4.  Menghilangkan kepenatan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMA N 1 Cangkringan sehingga rekreasi ke Bali akan mengembalikan semangat dan kebugaran kami.
5.  Mengajak siswa mengenal budaya lain yang ada di Indonesia dengan mengunjungi Pulau Bali.
            Kaitannya dengan studi wisata kami ditugasi untuk membuat laporan dalam bentuk karya tulis mengenai objek-objek wisata yang ada di pulau Dewata Bali.
B. Peserta
            Studi wisata ini diikuti oleh seluruh siswa siswi kelas XI SMA N 1 Cangringan.
C. Waktu
1.  Jadwal Keberangkatan
Hari            : Sabtu
Tanggal     : 19 Desember 2015
Pukul         : 07.00 WIB
Tempat      : SMA N 1 Cangkringan

2.  Jadwal Kedatangan Kembali
Hari            : Rabu
Tanggal     : 23 Desember 2015
Pukul         : 10.00 WIB
Tempat      : SMA N 1 Cangkringan



D. Tempat yang dikunjungi
1.     Danau Bedugul
2.     Hutan Sangeh
3.     Pantai Kuta
4.     Pusat Oleh-oleh Joger
5.     Monumen Bajra Sandhi
6.     Pantai Pandawa
7.     Garuda Wisnu Kencana
8.     Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia
9.     Pusat Oleh-oleh Cah Ayu
10.  Pura Pantai Tanah Lot

E.  Tujuan
1.  Untuk memperluas wawasan siswa dibidang kepariwisataan, sejarah, dan adat istiadat dari suatu daerah tertentu.
2.  Untuk mengapresiasikan diri dalam mengkaji materi pembelajaran bari secara aktif dan kreatif.
3.  Untuk mengembangkan potensi sosial dan kerjasama baik sesama murid, guru, karyawan maupun kepala sekolah.
4.  Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang baru yang tidak didapat di sekolah.
5.  Untuk menyegarkan jasmani dan rohani dari kejenuhan kegiatan.
6.  Untuk mengetahui objek wisata yang terdapat di pulau Bali.
7.  Untuk mengetahui adat dan budaya mayarakat Bali.
F.  Manfaat
1.  Menambah wawasan mengenai wisata dan budaya Indonesia.
2.  Mengasah kemampuan menyusun laporan perjalanan secara sistematis.
3.  Mengembangkan sikap ingin tahu peserta dan memperluas pengertian.
4.  Mempertajam kesadaran siswa terhadap lingkungan.
5.  Mempererat keakraban dengan teman.

G. Metode Penulisan
1.  Wawancara
            Adalah metode penulisan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemandu wisata.

2.  Pengumpulan Data
            Adalah metode penulisan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti internet dan buku-buku yang berkaitan dengan penulisan laporan.

3.  Observasi
            Adalah metode penulisan dengan cara  meninjau objek atau tempat secara langsung untuk mendapatkan data yang akurat dan ilmiah untuk dikembangkan dalam karya tulis ilmiah. Untuk mendapatkan bukti dalam penulisan karya tulis ini penulis langsung menuju ibjek wisata di pulau Bali.

BAB II
DESKRIPSI PULAU BALI SECARA UMUM

A.  Keadaan Geografis
            Pulau Bali memiliki luas sekitar 5.632 m2, dimana secara geografis wilayahnya didominasi oleh serangkaian gunung berapi yang membentang sepanjang pulau. Pulau ini memiliki panjang hanya sekitar 140 km yang memanjang disepanjang timur ke barat dan 90 km dari utara ke selatan.
            Provinsi bali merupakan salah satu provinsi yang cukup terkenal di Indonesia karena merupakan salah satu aset devisa negara Indonesia  yang cukup tinggi di bidang pariwisatanya. Ibukota Provinsi Bali adalah Denpasar. Provinsi bali sendiri tidak hanya terdiri dari pulau (dewata) Bali saja, namun juga terdiri dari banyak pulau yang lain, contohnya pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan lain – lain. Provinsi Bali secara astronomis terletak di 8° LS dan 115° BT. Daerah ini masih memiliki iklim tropis seperti Provinsi lainnya di Indonesia.
            Secara geografis provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur, dan Selat Bali di sebelah barat, Laut Bali di sebelah utara, samudera hindia di sebelah selatan, dan Selat Lombok di sebelah timur. Penduduk Bali terdiri dari dua, yaitu penduduk asli Bali atau disebut juga Bali Aga (baca :bali age) dan penduduk bali keturunan Majapahit. Sedangkan kebudayaan Bali memiliki kebudayaan yang khas karena secara belum terpengaruhi oleh budaya lain.
            Gunung yang terkenal di pulau ini adalah Gunung Agung. Gunung Agung memiliki ketinggian sekitar 3.000 m diatas permukaan air laut. Gunung ini sangat dihormati sebagai “Bunda Suci” oleh masyarakat Bali,karna tinggi menjulang seolah menggambarkan kealihungan Bali sebagai Pulau Para Dewata.
            Bali merupakan surga tropis yang rimbun yang ditandai dengan beragam medan yang terdiri dari pegunungan, dataran rendah, pantai, pinggiran batu kapur, sungai yang berkelok-kelok dan lembah yang indah.
            Daerah utara dan selatan yang merupakan kaki gunung banyak ditutupi dengan tanah vulkanik yang subur. Sementara hutan pegunungannya merupakan tempat berlindungnya satwa-satwa liar yang besar.
            Bali berasal dari kata “Bal” dalam bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan”, dan “Bali” berarti “Pengorbanan” yang berarti supaya kita tidak melupakan kekuatan kita. Supaya kita selalu siap untuk berkorban. Bali mempunyai 2 pahlawan nasional yang sangat berperan dalam mempertahankan daerahnya yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik.
            Banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau Bali dengan begitu banyak aktivitas mulai dari mendaki pegunungan, memasuki gua-gua, berendam di pantai, menikmati keindahan laut tropis, berwisata bahari di pantai, berjemur, berburu souvenir sampai mencicipi makanan khas Bali.
            Keadaan geografis di Bali merupakan alasan utama dibalik kondisi budaya yang unik. Para wisatawan yang berkunjung ke pulau Bali biasanya mencari terik matahari tropis dimana hanya bisa terdapat di pantai-pantai selatan yang terhampar pasir putih.

B. Keadaan Sosial Ekonomi
            Kegiatan ekonomi masyarakat Bali dititikberatkan pada sektor pertanian. Hal itu didasarkan pada beberapa prasasti Bali yang memuat hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan bercocok tanam. Beberapa istilah itu, antara lain sawah, parlak (sawah kering), kebwan (kebun), gaga (ladang), dan kasuwakan (irigasi).
            Di luar kegiatan pertanian pada masyarakat Bali juga ditemukan kehidupan sebagai berikut.
1.  Pande (Pandai = Perajin)
            Mereka mempunyai kepandaian membuat kerajaan perhiasan dari bahan emas dan perak, membuat peralatan rumah tangga, alat-alat pertanian, dan senjata.
2.  Undagi
            Mereka mempunyai kepandaian memahat, melukis, dan membuat bangunan.


3.  Pedagang
            Pedagang pada masa Bali Kuno dibedakan atas pedagang laki-laki (wanigrama) dan pedagang perempuan (wanigrami). Mereka sudah melakukan perdagangan antarpulau (Prasasti Banwa Bharu).
            Struktur masyarakat yang berkembang pada masa Kerajaan Bali Kuno didasarkan pada hal sebagai berikut :
1.  Sistem Kasta (Caturwarna)
            Sesuai dengan kebudayaan Hindu di India, pada awal perkembangan Hindu di Bali sistem kemasyarakatannya juga dibedakan dalam beberapa kasta. Namun, untuk masyarakat yang berada di luar kasta disebut budak atau njaba.
2.  Sistem Hak Waris
            Pewarisan harta benda dalam suatu keluarga dibedakan atas anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki memiliki hak waris lebih besar dibandingkan anak perempuan.
3.  Sistem Kesenian
            Kesenian yang berkembang pada masyarakat Bali Kuno dibedakan atas sistem kesenian keraton dan sistem kesenian rakyat.


4.  Agama dan Kepercayaan
            Masyarakat Bali Kuno meskipun sangat terbuka dalam menerima pengaruh dari luar, mereka tetap mempertahankan tradisi kepercayaan nenek moyangnya. Dengan demikian, di Bali dikenal ada penganut agama Hindu, Buddha, dan kepercayaan animisme.

C. Kebudayaan
            Kebudayaan Bali pada hakikatnya dilandasi oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama Hindu. Masyarakat Bali mengakui adanya perbedaaan ( rwa bhineda ), yang sering ditentukan oleh faktor ruang ( desa ), waktu ( kala ) dan kondisi riil di lapangan (patra ). Konsep desa, kala, dan patra menyebabkan kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan selektif dalam menerima dan mengadopsi pengaruh kebudayaan luar.
            Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa komunikasi dan interaksi antara kebudayaan Bali dan budaya luar seperti India (Hindu), Cina, dan Barat khususnya di bidang kesenian telah menimbulkan kreatifitas baru dalam seni rupa maupun seni pertunjukkan. Tema-tema dalam seni lukis, seni rupa dan seni pertunjukkan banyak dipengaruhi oleh budaya India. Demikian pula budaya Cina dan Barat/Eropa memberi nuansa batu pada produk seni di Bali. Proses akulturasi tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan adaptif khususnya dalam kesenian sehingga tetap mampu bertahan dan tidak kehilangan jati diri (Mantra 1996).
            Kebudayaan Bali sesungguhnya menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi mengenai hubungan manusia dengan Tuhan ( parhyangan ), hubungan sesama manusia (pawongan ), dan hubungan manusia dengan lingkungan ( palemahan ), yang tercermin dalam ajaran Tri Hita Karana (tiga penyebab kesejahteraan). Apabila manusia mampu menjaga hubungan yang seimbang dan harmonis dengan ketiga aspek tersebut maka kesejahteraan akan terwujud.
            Selain nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi, dalam kebudayaan Bali juga dikenal adanya konsep tri semaya yakni persepsi orang Bali terhadap waktu. Menurut orang Bali masa lalu (athita ), masa kini ( anaghata ) dan masa yang akan datang ( warthamana ) merupakan suatu rangkaian waktu yang tidak dapt dipisahkan satu dengan lainnya. Kehidupan manusia pada saat ini ditentukan oleh hasil perbuatan di masa lalu, dan perbuatan saat ini juga menentukan kehidupan di masa yang akan datang. Dalam ajaran hukum karma phaladisebutkan tentang sebab-akibat dari suatu perbuatan, perbuatan yang baik akan mendapatkan hasil yang baik. Demikian pula sebaliknya, perbuatan yang buruk hasilnya juga buruk atau tidak baik bagi yang bersangkutan.





D. Adat Istiadat
            Upacara Ngaben atau sering pula disebut upacara Pelebon kepada orangyang meninggal dunia, dianggap sangat penting, ramai dan semarak, karena dengan pengabenan itu keluarga dapat membebaskan arwah orang yang meninggal dari ikatan-ikatan duniawinya menuju sorga, atau menjelma kembali ke dunia melalui rienkarnasi. Karena upacara ini memerlukan tenaga, biaya dan waktu yang panjang dan besar, hal ini sering dilakukan begitu lama setelah kematian.
            Untuk menanggung beban biaya, tenaga dan lain-lainnya, kini masyarakat sering melakukan pengabenan secara massal / bersama. Jasad orang yang meninggal sering dikebumikan terlebih dahulu sebelum biaya mencukupi, namun bagi beberapa keluarga yang mampu upacara ngaben dapat dilakukan secepatnya dengan menyimpan jasad orang yang telah meninggal di rumah, sambil menunggu waktu yang baik. Selama masa penyimpanan di rumah itu, roh orang yang meninggal menjadi tidak tenang dan selalu ingin kebebasan.
            Setelah didapat hari H (pembakaran jenazah), maka pihak keluarga akan menyiapkan ritual pertama yaitu nyiramin layon (memandikan jenazah). Jenazah akan dimandikan oleh kalangan brahmana sebagai kelompok yang karena status sosialnya mempunyai kewajiban untuk itu. Selesai memandikan, jenazah akan dikenakan pakaian adat Bali lengkap. Selanjutnya adalah prosesi ngajum, yaitu prosesi melepaskan roh dengan membuat simbol-simbol menggunakan kain bergambar unsur-unsur penyucian roh.
            Pada hari H-nya, dilakukan prosesi ngaben di kuburan desa setempat. Jenazah akan dibawa menggunakan wadah, yaitu tempat jenazah yang akan diusung ke kuburan. Wadah biasanya berbentuk padma sebagai simbol rumah Tuhan. Sampai dikuburan, jenazah dipindahkan dari wadah tadi ke pemalungan, yaitu tempat membakar jenazah yang terbuat dari batang pohon pisang ditumpuk berbentuk lembu.
            Disini kembali dilakukan upacara penyucian roh berupa pralina oleh pendeta atau orang yang dianggap mampu untuk itu (biasanya dari clan brahmana). Pralinaadalah pembakaran dengan api abstrak berupa mantra peleburan kekotoran atma yang melekat ditubuh. Kemudian baru dilakukan pembakaran dengan menggunakan api kongkrit. Jaman sekarang sudah tidak menggunakan kayu bakar lagi, tapi memakai api dari kompor minyak tanah yang menggunakan angin.

            Umumnya proses pembakaran dari jenazah yang utuh menjadi abu memerlukan waktu 1 jam. Abu ini kemudian dikumpulkan dalam buah kelapa gading untuk dirangkai menjadi sekah. Sekah ini yg dilarung ke laut, karena laut adalah simbol dari alam semesta dan sekaligus pintu menuju ke rumah Tuhan. Demikian secara singkat rangkaian prosesi ngaben di Bali.



BAB III
DESKRIPSI PULAU BALI SECARA KHUSUS

A.   DANAU BEDUGUL
            Objek wisata bedugul terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturit kabupaten tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota kabupaten dan Jaraknya dari Kota Denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di tepi danau Beratan, nama pura ulun danu diambil dari kata danau.
            Pura di ulun danu yang terletak di pinggir danau Beratan. Pura ulun danu dipercaya sebagai tempat bersemayaman Dewi Sri atau dewi kesububuran. Bedugul terletak di perbukitan sehingga memiliki cuaca yang sejuk.
Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu :
1.   Pura Lingga Petak
2.   Pura Penataran Pucak Mangu
3.   Pura Terate Bang
4.   Pura Dalem Purwa
            Bedugul memiliki penduduk yang cukup padat. Penduduk asli Bedugul terkenal sangat sensitif dalam masalah makanan. Salah satu mata pencaharian penduduk Bedugul adalah petani,salah satunya adalah berkebun strawberry. Karna Bedugul merupakan desa wisata maka banyak penduduk yang bermata pencaharian pedagang.
            Sebenarnya Bedugul merupakan nama sebuah desa. Karna ada beberapa macam tempat yang menarik untuk dikunjungi sehingga menyebabkan masyarakat sekitar mengembangkan desanya menjadi desa wisata.
            Ritual Marekang Toya dilaksanakan di Bedugul sebagai ritual keselamatan untuk di sawah. Rirual ini dilaksanakan saat hama menyerang tanaman padi. Pada saat ritual biasanya diikuti dengan nyepi di sawah.
            Bedugul memiliki masjid yang berada di atas bukit. Masjid Besar Al-Hidayah ini merupakan masjid tertua. Dari sini para pengunjung dapat beribadah serta menikmati pemandangan danau dari atas bukit kecil sebelah barat danau. Udara yang sejuk akan membuat suasana danau dari atas bukit menjadi mengagumkan.    
            Untuk menkmati keindahan Danau Bedugul disediakan perahu motoruntuk menyusuri Danau. Ada pula olahraga air seperti banana boat, parasailing dan jet ski. Di lokasi ini terdapat tempat peristirahatan untuk menginap dan rumah makan serta penyewaan sampan dan boat untuk mengelilingi danau.
            Dengan fasilitas yang disediakan,membuat tempat ini semakin memiliki daya tarik yang besar sehingga ramai dikunjungi wisatawan. Karna banyaknya wisatawan yang berwisata ke Bedugul membuat masyarakat berminat untuk berdagang. Di sekeliling kawasan Bedugul akan banyak ditemukan pedangang yang menawarkan barang dagangannya seperti pakaian, makanan, minuman, souvenir, iket, sarung, strawberry dan lain sebagainya. Karna banyaknya pedagang membuat mereka saling bersaing menawarkan harga sehingga wisatawan membeli dagangan mereka.














B.   HUTAN SANGEH

            Sangeh terletak di desa Sangeh,kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Batas wilayah desa Sangeh,yaitu :
Utara              : berbatasan dengan Desa Carangsari
Selatan          : berbatasan dengan Desa Blahkruh
Barat               : berbatasan dengan Desa Selat
Timur              : berbatasan dengan Desa Cau
            Hutan sangeh memiliki luas hampir 14 hektar dengan jumlah kera 600-700 ekor. Keadaan topologi sangeh relative datar dengan ketinggian antara 100-150 m. Iklim sangeh termasuk iklim bercurah hujan rata-rata dengan suhu 180-280C.
            Penduduk sangeh memiliki beberapa mata pencaharian,yaitu : petani, buruh bangunan, jasa, pedagang, PNS, ABRI, swasta, dan pensiunan. Desa sangeh merupakan suatu desa agraris yang sedang berkembang sehingga mata pencaharian penduduk sangat dipengaruhi oleh keadaan.
          Tempat peribadatan di sangeh berupa Pura, ada 4 buah Pura dikawasan sangeh, yaitu :
1.  Pura Bukit Sari
2.  Pura Melanting
3.  Pura Tirtha
4.  Pura Anyar
            Upacara piodalan secara rutin dilaksanakan ditempat Suci Pura Bukit Sari dan Pura Melanting setiap Rabu manis juluwanting. Sedangkan Pura anyar dilaksanakan setiap Rabu kulantir.
         Objek wisata Sangeh menyediakan fasilitas untu para pengunjung berupa : toilet umum, tempat parkir, kios souvenir dan juga kios makanan dan minuman.
            Jenis tumbuh-tumbuhan yang terdapat didalam kawasan ini adalah pala dengan kerapatan yang tinggi. Selain jenis pala,terdapat juga jenis amplas, pule, buni, campaka, kuning, kepohpoh,dll. Jenis satwa yang paling dominan adalah kera abu-abu. Selain itu ada juga alap-alap, burung hantu, elang, musang, kucing hutan, sendang lawe, terocok,dll.
            Dipenghujung jalan menuju pintu keluar yang agak memutar terdapat sebuah pohon pala raksasa yang dikeramatkan. Pohon ini memiliki keunikan dan dinamakan Pohon Lanang Wadon. Dinamakan demikian karena pohon pala ini berbentuk seperti kelamin pria dan wanita yang seling bersebelahan. Keajaiban pohon ini menjadi salah satu keunikan-keunikan yang menarik di kawasan wisata Sangeh bersama tingkah laku kera-kera dan hutan lindung yang dilestarikan. Objek wisata sangeh dikelola oleh pengelola khusus yang dibentuk oleh Desa Sangeh dan dibantu oleh staf dari Dinas Kehutanan,khususnya dari Balai KSDA serta Dinas Peternakan Kabupaten Badung.
                                   





C. PANTAI KUTA
            Pantai Kuta adalah salah satu pantai favorit yang pertama dicari oleh para wisatawan. Pohon kelapa akan terlihat disepanjang pasir pantai sejauh mata bisa mememandang ke arah utara yang dihentikan oleh landasan pacu bandara Ngurah Rai jauh di barat. Selain itu Kuta menjadi tempat matahari terbenam nomor satu di Bali, dengan pemandangan matahari terbenamnya yang spektakuler setiap harinya.
            Dahulu, tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali, namun seiring dengan dengan berjalannya waktu, tempat ini menjadi kawasan wisata yang terkenal di Bali. Boleh dikatakan, saat ini Kuta merupakan tempat berkumpulnya wisatawan dari seluruh dunia, karena hampir seluruh wisatawan yang mengunjungi Pulau Bali, pasti tidak lupa pula singgah ke Kuta.  
            Dalam sejarahnya hampir seluruh pantai di Bali dulunya adalah tempat pendaratan penyu. Seiring dengan perjalanan sang waktu, kini hanya tertinggal beberapa tempat saja yang dikunjungi penyu untuk bertelur, dan salah satunya adalah Pantai Kuta. Kini Pantai Kuta bukan hanya ramai dikunjungi wisatawan namun juga ramai dikunjungi penyu untuk bertelur. Hal ini sangat mengejutkan dengan melihat kondisi Pantai Kuta yang kini telah sesak dengan banyaknya bangunan hotel. Penyu yang mendarat di Pantai Kuta adalah jenis penyu lekang (Lepidochelys olivacea). 
           
            Pantai kuta ini merupakan objek wisata yang komplit, penggabungan antara wisata sejarah dan Wisata pantai.
            Seluruh umat Hindhu di Kuta menggelar ritual tolak bala atau dikenal dengan nama upacara Nangluk Merana. Upacara ini digelar setahun sekali. Tepatnya setiap sasih kajeng kliwon dalam kalender Bali. Ritual berlangsung di seluruh perempatan yang ada di kuta sehingga akses jalan menuju kawasan wisata ditutup sementara.












D. PUSAT OLEH-OLEH JOGER
            Kata joger merupakan gabungan dari 5 Huruf yaitu J . O . G . E . R jika kita cari di kamus bahasa indonesia kata ini belum memiliki arti, ia itu pasti karena kaya JOGER itu sendiri bukan di ambil dari kata yang ada sebelumnya. Pada tahun 1980 Pak Joseph Theodorus Wulianadi (pemilik joger) mengawali usahanya di sebuah pertokoan di Jl. Sulawesi 37, Denpasar.
            Awalnya Joseph Theodorus Wulianadi belum memiliki nama untuk Toko kecilnya itu tidak seperti toko – toko yang berada di sekitarnya sampai – sampai Dinas perdagangan Denpasar meminta agar Toko yang dimilikinya segera di berikan nama sehingga mudah di bedakan antara toko – tokok yang berada di sekitarnya. pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 Joseph Theodorus Wulianadi merenungkan diri di atas tempat tidurnya beliau merenungkan nama apa yang cocok untuk Tokonya itu.
            Joseph Theodorus Wulianadi tidak ingin nama tokonya di berikan dengan nama yang umum atau yang biasa kita lihat di pasar – pasar atau toko biasa, beliau ingin nama tokonya itu bernama yang Unik artinya nama yang muncul dari dalam hati nurani. seiring detik jam berjalan Tuan Joseph Theodorus Wulianadi teringat dengan jasa besar dari Mr. Gerhard dimana dia telah memberikan dana sebesar $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan Joseph Theodorus Wulianadi dengan Istri tercintanya Ery Kusdarijati, Mr. Gerhard merupakan teman sekolahnya dulu  di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an.
            Dengan berjalannya waktu detik jam akhirnya tuan Joseph menggabungkan nama “Joseph” dan nama temannya “Gerhard” sehingga dari nama tersebut diambilah 2 karakter dari kiri dari nama Joseph = JO dan 3 karakter dari kiri Gerhard = GER sehingga jika digabungkan menjadi JOGER.
            Dan pada tanggal 19 Januari 1981 merupakan hari lahir joger dimana nama joger pertama kalinya digunakan sebagai nama Toko tuan Joseph namun nama Tokonya saat itu belum murni JOGER tapi “ART & BATIK SHOP JOGER” awalnya masyarakat belum tau dan belum tertarik dengan Product yang di jual oleh toko ini namun karena seiring berjalannya waktu dan tren yang terus bergerak akhirnya product – product Toko Joger di terima dan menarik banyak masyarakat karena setiap barang seperti Kaos dan souvenir – souvenir lainnya terdapata  kata – kata yang unik khas Joger.








E.  MONUMEN BAJRA SANDHI
            Objek wisata Bajra Sandhi, merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali dan menjadi simbol heroik rakyat melawan para penjajah, monumen ini didirikan untuk menghormati para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat dalam mengusir kolonial Belanda dari Ibu pertiwi ini dari generasi ke generasi juga dari zaman ke zaman,  serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
            Mau berkunjung ke Bajra Sandhi atur perjalanan tour di Bali anda untuk mengunjungi tempat wisata dalam kota Denpasar dalam sehari penuh, sehingga bisa merangkai kunjungan tour dengan mengunjungi pasasr Kimbasari, Museum Bali, Art Centre dan juga pantai Sanur. Atau pilihan sewa mobil atau bahkan dengan sewa sepeda motor karena lokasi dan jarak tempat wisatanya berdekatan sehingga terhindar dari kemacetan.
            Bangunan Monumen Bajra Sandhi ini beberapa bagian bangunannya terdiri dari 17 anak tangga berada pada pintu utama, 8 buah tiang agung dalam gedung monumen, menjulang setinggi 45 meter. Terlihat begitu artistik dan penuh arti, melambangkan angka hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Letaknya strategis di tengah-tengah kota Denpasar, menjadikannya sebagai salah satu objek wisata di pulau Bali, yang terletak tengah kota dikelilingi oleh taman dan pohon tropis, serta lapangan hijau, sebagai tempat rekreasi dan bercengkrama bersama keluarga.
            Monumen Bajra Sandhi terletak di depan Kantor Gubernur Bali, mengekspresikan sebuah genta yang tinggi menjulang  berada dalam padma (seroja), lambang pertemuan lingga dan yoni yaitu sifat maskulinitas dan sifat femininitas, memili arti agar melahirkan kesuburan serta kemakmuran, sehingga tercipta kesejahteraan umat.
            Bangunan ini menerapkan konsepsi Tri Mandala. Perjalanan dari bandara butuh sekitar 30 menit berkendaraan bermotor, lokasinya memang tidak begitu jauh serta mudah diakses. Tiba di lokasi, saat memasuki bangunan, anda bisa naik ke puncak candi melihat keindahan sekeliling taman kota, bangunan ini berada di lapangan Puputan Renon.
            Monumen Bajra Sandhi, menjadi salah satu tempat wisata dalam kota. Bangunan monumen dikelilingi oleh lapangan luas, yang diperuntukkan oleh warga sebagai tempat rekreasi gratis kecuali masuk ke dalam bangunan monumen. Pada akhir pekan di hari Minggu pagi anda akan menemukan berbagai aktifitas yang dilakukan oleh pengunjung seperti berjalan santai di areal joging track yang sudah disediakan, bermain sepeda, olah raga seperti sepak bola, senam bahkan kegiatan yoga.
            Nama Bajra Sandhi sendiri karena bentuk monumen menyerupai bajra atau genta yang digunakan pendeta Hindu saat mengucapkan mantra saat upacara keagamaan. Monumen yang berada dibangun di atas tanah seluas 13,8 hektar dengan luas gedung 4.900 meter persegi merupakan rancangan Ir Ida Gede Yadnya pada tahun 1981 dan mulai dibangun pada tahun 1987 atas prakarsa mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra dan baru diresmikan 16 tahun kemudian pada 14 Juni 2003 oleh Presiden Megawati Soekarno Putri. 
            Selain itu, terdapat telaga yang dikenal dengan puser tasik yang berada di dalam bangunan yang dipenuhi dengan ikan. Selanjutnya di lantai dua, terdapat 33 diaroma yang yang menggambarkan Bali sejak jaman masa prasejarah, masa kerajaan, masa peperangan dan pasca kemerdekaan. Penjelasan diaroma tersebut menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris dan bahasa Bali.
            Di lantai paling atas, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Denpasar dari ketinggian. Untuk memasuki kawasan Monumen Bajra Sandhi, pengunjung cukup membayar tiket antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000 dan anda akan mendapatkan pengetahuan tentang sejarah Bali secara lengkap.










F.    PANTAI PANDAWA
            Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa danKunti. Keenam patung tersebut secarara berurutan (dari posisi tertinggi) diberi penejasan nama Dewi Kunti,Dharma Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa.
            Pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa.
            Sebenarnya nama Pandawa baru beberapa tahun ini disematkan di pantai yg masih tergolong sepi ini, tempat ini sebenarnya merupakan sebuah desa kecil penghasil rumput laut dan sebagian besar penduduk nya adalah nelayan. Orang sekitar menyebut pantai ini dengan sebutan Pantai Kutuh, karna lokasi nya mmg terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali Indonesia. Diseputaran daerah kutuh juga terdapat Pantai Green Bowl yg lokasinya di belakang Hotel Bali Cliff.
            Yang menarik dari tempat ini adalah jalanan menuju lokasi membelah bukit kapur dan terdapat beberapa Patung Panca Pandawa berbagi pose yg masih dalam proses pengerjaan
            Saat ini, Pantai Pandawa Kutuh, tidak lagi didominasi oleh wisatawan asing. Malahan yang banyak berlibur di pantai Pandawa Kutuh adalah wisatawan domestik.
            Setiap wisatawan yang mengunjungi pantai di desa Kutuh ini, akan terkesima dengan pemandangan pantai. Anda akan mendapatkan pasir putih yang bersih, serta ombak yang tenang, bebas dari polusi dan pedagang acung.
            Untuk memasuki kawasan pantai Kutuh, anda harus melewati sebuah jalan yang diapit oleh tebing batu yang terjal, di tebing terjal ini terdapat patung dari Panca Pandawa, karena itu dinamakan Pantai Pandawa.










G.   GARUDA WISNU KENCANA

            Ide Garuda Wisnu Kencana (GWK) begitu hebat. Sebuah mini-city dengan segala fasilitas hiburan, shopping dan tempat rekreasi seluas puluhan hektar. Rencananya patung ini akan menjulang setinggi 310 meter dan konon merupakan yg tertinggi di dunia untuk kategori patung tertinggi didunia.

            Terletak di kawanan pebukitan dengan pemandangan yang menawan seperti Pantai Kuta & Jimbaran di kejauhan, Airport Ngurah Rai dan Pelabuhan benoa. Wisatawan bisa mencapai GWK melalui beberapa jalur. Diantaranya melewati kampus UNUD yg belok-belok, atau direct melalui jalan utama Jimbaran dgn beberapa tikungan-tikungan tajam dan berbahaya.
            Proyek GWK sudah dimulai sejak lama. Sekitar tahun 2000, hampir 50% fasilitas hiburan. Ada 2 stage utama untuk menggelar acara kesenian. Satunya kecil, cocok untuk theater, konser band ABG, atau kesenian daerah. Satunya lagi ukuran jumbo dengan pilar-pilar raksasa.
            Berkeliling GWK akan membuat wisatawan kagum. Area yang aslinya bukit batu yang miring terjal disulap menjadi sebuah bangunan raksasa dengan arsitektur mengagumkan. Bukit dipotong-potong menjadi pilar-pilar raksasa seperti bangunan di mesir, tapi tetap dengan style Bali. Mereka memotong-motong bukit seperti memotong keju.
            Dibalik semua keindahan, proyek GWK ternyata punya banyak kasus. Proyek GWK dari awal berjalan lancar sampai Bom Bali I meledak. Bali mengalami krisis dan proyek mulai mangkrak. Penduduk lokal mulai berdemo menuntut janji pekerjaan sebagai kompensasi dari pembebasan tanah. Isu korupsi dan penyelewengan dana juga mulai menggerogoti GWK.
            Sekitar awal 2006, patung megah yang dijanjikan belum juga berdiri. Hanya ada sepetak batu + semen berukuran semeter dua meter yg merupakan hasil upacara peletakan batu pertama oleh Mantan Presiden Megawati.
GWK  artinya "burung Garuda Kendaraan Dewa Wisnu", merupakan salah satu obyek wisata di Bali yang merupakan jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat mengagumkan. Menyaksikan kemegahan monumental dan kekhusukan spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern dengan fasilitas dan pelayanan yang tepat guna.Amphitheatre dengan kapasitas 800 tempat duduk dan tatanan acoustic kelas satu, merupakan tempat yang tak tertandingi untuk pagelaran seni budaya.
            GWK di harapkan untuk jadi simbol untuk kebudayaan yang berbasis keseimbangan alam. Dalam konsep Tri Murthi di mana Dewa Wisnu, bertugas untuk memelihara alam semesta dan Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu merupakan simbol dari pengabdian yang tanpa pamrih. jadi diharapkan GWK merupakan simbol dari penyelamatan lingkungan. GWK dibangung pada tahun 1997. Proyek ini sempat stop karena banyak masalah diantaranya pendanaan. dimana masih kurang sekitar 600 miliar untuk menyelesaikan GWK ini, yang baru selesai adalah Setengah badan Dewa Wisnu, burung Garuda, dan tangan Dewa Wisnu. GWK ini di desain dan dibangun oleh Nyoman Nuarta.





















H.   PUSAT OLEH-OLEH KARANG KURNIA
            KARANG KURNIA adalah pusat oleh-oleh di pulau bali yang didirikan oleh I Gede Wireyasa. berawal dari studi bandingnya di toko oleh-oleh Ia mencoba berbisnis sendiri. karang kurnia memiliki beberapa cabang, yaitu:
1. Jalan cargo 99 denpasar bali
2.Jalan gatot subroto 23 denpasar bali
             Disini bisa ditemukan berbagai macam kerajinan dan oleh-oleh lainnya,seperti : lukisan,patung,pakaian anak dan dewasa, bed cover, pernak-pernik, batik, dll.
            Barang-barang tersebut tidak semuanya buatan bali melainkan banyak yang diambil dari pulau jawa seperti batik.
pasar karang kurnia lebih murah dibanding pasar lain di bali. dengan lahan parkir yang cukup luas dan suasana yang lumayan segar membuat pengunjung merasa nyaman.

5.      
I.    PUSAT OLEH-OLEH CAH AYU
            Cahayu adalah pusat / central oleh-oleh makanan khas Bali yang didirikan oleh seorang anak desa terpencil di bawah lereng gunung di daerah Jateng (Jawa Tengah).
            Dengan tekad melangkah untuk meninggalkan kampung halaman di awal tahun 90-an dengan mencoba mengadu nasib yang pada awalnya untuk mencari pekerjaan di pulau Bali. Jadilah seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan pada malam harinya juga beraktifitas di sebuah rumah sakit menjadi penjaga (Waker).
            Dengan bergulirnya waktu Robani banyak mencoba berbagai pekerjaan dan usaha dari jualan Sayur mayur, Mie ayam / Bakso / Jamu dll.  dengan menggunakan gerobak hingga pada akhirnya memutuskan untuk menjual kacang goreng (yang pada saat ini lebih sering dikenal dengan sebutan Kacang Asin Bali).Dan dengan keuletannya beliau (Robani) ini hingga berdirilah sebuah Perusahaan dan Central Oleh-oleh yang cukup megah di lintasan pariwisata (di daerah Pasar Seni Sukawati).
            Perjalanan sebuah kehidupan yang pernah seorang Robani jalani. Dan pada akhirnya Cahayu berdiri pada tanggal 27 September 2002.Tujuan itu sendiri dengan membuka usaha Pusat / Central Oleh-oleh Khas Bali ini khusus untuk melayani wisatawan Nusantara maupun mancanegara yang berkunjung ke bali.
Dengan keberhasilan inilah Robani membawa dampak positif, karena ia telah menopang kehidupan ekonomi para pengrajin kecil yang hasilnya tidak bisa dipasarkan.
            Cahayu membantu memasarkan produk dari pengrajin kecil sehingga mereka dapat hidup dengan layak, disamping itu beliau sekaligus membantu pemerintah untuk ikut serta mengurangi pengangguran dan mengembangkan industri pariwisata, serta menambah Income daerah maupun Negara.  Harga makanan yang dijual berkisar : 5.500- 45.000,00 tetapi untuk sovenir khas bali berkisarkan: 25.000-150.000,00 murah bukan , di cah ayu kita juga bisa berfoto dengan seorang model yang berpakaian adat bali.  dengan  10.000 kita sudah dapat foto dengan nya. jarak tempuh cah ayu dengan hotel nuansa bali sekitar: 15 km.


J.  PURA PANTAI TANAH LOT
            Obyek Wisata bali ini terletak di kabupaten Tabanan kurang lebih 10 km kearah selatan tepatnya didesa beraban kecamatan kediri, atau 25 km dari pusat kota denpasar.
            obyek wisata bali mempunyai sejarah yang unik dimana Pura tanah lot ini didirikan pada abad ke XV Masehi oleh Dang hyang nirartha atau yang lebih dikenal sebagai Empu Bawu Rawuh yang berasal dari Kerajaan Majapahit di pulau jawa. Pura Tanah Lot terletak di laut atau terpisah dari daratan dan di sekitar pura tanah lot ini terdapat pula beberapa pura kecil dan besar antara lain Pura Pekendungan. Di bawah dan di sebelah barat terdapat sumber air tawar yang merupakan air suci bagi Umat Hindu.
            Di bawah pura tanah lot terdapat beberapa gua yang di dalamnya hidup beberapa ular laut berwarna hitam putih. Ular-ular ini sangat jinak dan tidak boleh diganggu. Jika air laut pasang, maka pura ini akan kelihatan seperti sebuah perahu terapung di atas air. Di Tanah Lot kita dapat menyaksikan timbulnya bulan purnama di malam hari dan tenggelamnya matahari di kaki langit, merupakan suatu pemandangan yang sangat indah.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha.
Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben akhirnya menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah Pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.







BAB IV
PENUTUP
A.     Kesimpulan
     Dengan melihat uraian yang telah penulis sampaikan maka disimpulkan bahwa dengan adanya objek-objek wisata yang menarik dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari mancanegara sehingga dapat menambah devisa di propinsi Bali pada khususnya devisa pada negara.

B.    Saran
     Perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas yang masih dianggap kurang seperti tempat parkir, transportasi, dan akomodasi. Karena hal tersebut sangat berpengaruh bagi kemajuan jasa pariwisata.

     Selain itu perlu diperhatikan pula mengenai kebersihan tempat wisata dan terutama pelabuhan ketapang karna adanya sampah yang berserakan akan membuat nilai negatif terhadap tempat wisata tersebut.







DAFTAR PUSTAKA

Ø http://www.wisatabali.info/2014/03/hutan-sangeh.html
Ø http://www.google.com/GWK
Ø http://www.google.com/bajra_sandhi
Ø http://www.google.com/sangeh
Ø http://www.google.com/pantai_pandawa
Ø http://www.sariiskadewi.blogspot.com
Ø http://id.m.wikipedia.org/wiki/tanah_lot
Ø http://id.m.wikipedia.org/wiki/pantai_kuta
Ø http://id.m.wikipedia.org/wiki/danau_bedugul
Ø http://id.m.wikipedia.org/wiki/karang_kurnia
Ø http://docs.docstoc.com
Ø http://www.facebook.com/cah_ayu
Ø http://www.google.com/artikel_bali
Ø http://www.google.com


















1 komentar: