LAPORAN KEGIATAN
STUDI WISATA KE PULAU BALI
DISUSUN OLEH
NAMA : SARI ISKADEWI
NIS
: 2033
PROGRAM
: IPA
KELAS
: XI
SMA
N 1 CANGKRINGAN
Jl
Merapi Golf,Bedoyo,Wukirsari,Cangkringan,Sleman
Yogyakarta
2015
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN
HASIL STUDI WISATA KE PULAU BALI TAHUN 2015
Disusun
oleh
Nama
: Sari Iskadewi
NIS : 2033
Program : IPA
Kelas
: XI
Telah
disahkan pada
tanggal
................................................2016
Mengesahkan
Waka kesiswaan Pembimbing
Eka
Mundiharta, S.Pd Tri
Sugiyanti, S.Kom
NIP.
19690303 200701 1 017 NIP.
-
Kepala
Sekolah
Maryono, S.Pd.M.Pd
NIP. 19681101 199203 1 003
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur
Alhamdulillah,saya persembahkan karya tulis ilmiah ini untuk orang-orang yang
saya sayangi :
1. Tuhan Yang Maha Esa,yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya,sehingga aku masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan
orang-orang yang aku sayang dengan keadaan sehat. Dan karna ridha-Nya laporan
ini dapat terselesaikan dengan lancar tanpa halangan suatu apa.
2. Bapak Maryono,S.Pd.M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 1
Cangkringan yang telah memberikan kesempatan pada saya dan teman-teman untuk
mengikuti kegiatan studi wisata ke Bali.
3. Ayah dan ibu tercinta,yang telah menjadi motivator
terbesar dalam hidupku. Yang tak pernah jemu mendo’akan dan menyayangiku atas
semua pengorbanan dan kesabaran sampai kini. Tak akan pernah cukupku membalas
cinta ayah dan ibu.
4. Saudaraku Dina Fitriana Sari dan Tria Iska Putri yang
selalu memberikan semangat dan dukungan padaku. Sehingga aku dapat menjalani
segala tugasku sebagai pelajar dengan penuh semangat dan keyakinan.
5. Guru pembimbing yang telah membantu,membimbing dan
mengarahkan saya dan teman-teman dalam membuat laporan studi wisata ke Bali ini.
6. Sahabat-sahabatku seperjuangan di SMA N 1 Cangkringan dan
semua teman-temanku lainnya yang tak bisaku sebutkan satu per satu. Terima
kasih,kalian telah hadir dan mewarnai hidupku.
MOTTO
o Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil
o Siapa yang menanam,dia pula yang akan memetik hasilnya
o Dimana ada kemauan pasti ada jalan
o Warnai hidup dengan kejujuran
o Jangan menyerah pada rata-rata
o Aku bisa karna biasa
o Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai budayanya
sendiri
o Kesuksesan berbanding lurus dengan tindakan yang
dilakukan
o Berbicara jujur adalah jalan terindah untuk mendapat
kedamaian hidup
o Kegagalan hanya terjadi pada bila kia menyerah
o Dia yang tahu tidak bicara,dia yang bicara tidak tahu
o Punggung pisaupun kalau diasah akan menjadi tajam
o Ketika satu pintu tertutup,pintu lain akan terbuka
o Bermimpilah selagi bisa
o Berlaku baik pasti akan berbuah manis
o Berusaha yang terbaik dan bersyukur dengan hasilnya
o Awali hari dengan senyum,sapa dan salam
o Tersenyum pada semua orang
o Tidak ada yang tidak mungkin
o Lakukan yang terbaik dan jangan merasa terbaik
o Tak ada gading yang tak retak
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah dan Pengasih yang telah
melimpahkan nikmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga Laporan Hasil Studi
Wisata Ke Pulau Bali ini dapat tersusun.
Laporan Hasil Studi
Wisata Ke Pulau Bali ini disusun untuk mendeskripsikan objek wisata yang
telah kami kunjungi.
Kami sadar bahwa tanpa bantuan dari
segenap pihak, Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini tidak akan dapat
terwujud. Oleh karena itu, melalui media ini kami sampaikan ucapan terimakasih
kepada yth.
1. Bapak Maryono, S.Pd.M.Pd selaku
kepala sekolah SMA N 1 Cangkringan.
2. Bapak Eka Mundiharta, S.Pd selaku
waka kesiswaan SMA N 1 Cangkringan.
3. Ibu Tri Sugiyanti, S.Kom yang telah
membimbing cara menyusun laporan ini dan memberi pengarahan kepada kami.
4. Bapak Ahmad Sujarta, Bapak Dasimun, Ibu
Isti Martini dan Ibu Y. Sri Nurharjanti yang telah menjadi pembimbing kami
sewaktu di Bali sehingga kami bertambah wawasan
5. Semua pihak yang telah memberi saran
dan dorongan positif untuk kebaikan Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali
ini.
Kami hanya dapat berdo’a
semoga amal baik Bapak dan Ibu akan mendapatkan balasan kebaikan yang melimpah
dari Tuhan Yang Maha Esa,aamiin.
Kami
sadar bahwa dalam penulisan Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini
tentunya banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik
dari semua pihak,akan kami terima dengan penuh keterbukaan dan senang hati, demi
sempurnanya Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih, mohon maaf apabila ada kesalahan atau ada hal-hal yang kurang berkenan dihati pembaca, terimakasih.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih, mohon maaf apabila ada kesalahan atau ada hal-hal yang kurang berkenan dihati pembaca, terimakasih.
Cangkringan, 7 Januari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ 2
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. 3
HALAMAN MOTTO............................................................................................... 4
HALAMAN KATA PENGANTAR........................................................................ 5
HALAMAN DAFTAR ISI...................................................................................... 7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Peserta............................................................................................................... 2
C. Waktu................................................................................................................. 2
D. Tempat yang dikunjungi................................................................................. 3
E. Tujuan................................................................................................................ 3
F. Manfaat.............................................................................................................. 4
G. Metode Penulisan........................................................................................... 4
BAB II DESKRIPSI PULAU BALI SECARA UMUM
A. Keadaan Geografis......................................................................................... 5
B. Keadaan Sosial Ekonomi............................................................................... 7
C. Kebudayaan..................................................................................................... 9
D. Adat Istiadat...................................................................................................... 11
BAB III DESKRIPSI PULAU BALI SECARA KHUSUS
A. Danau Bedugul............................................................................................... 12
B. Hutan Sangeh.................................................................................................. 16
C. Pantai Kuta....................................................................................................... 18
D. Pusat Oleh-oleh Joger.................................................................................... 20
E. Monumen Bajra Sandhi................................................................................. 22
F. Pantai Pandawa.............................................................................................. 25
G. Garuda Wisnu Kencana................................................................................. 27
H. Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia................................................................... 30
I. Pusat Oleh-oleh Cah Ayu.............................................................................. 31
J. Pura Pantai Tanah Lot.................................................................................... 33
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 35
B. Saran ................................................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dunia
pariwisata di negara kita terutama peninggalan-peninggalan bersejarah yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke menjadi salah satu alasan diadakannya studi
wisata. Studi wisata merupakan suatu agenda rutin tahunan yang diselenggarakan
SMA N 1 CANGKRINGAN. Sekolah kami tahun ini memilih pulau Dewata Bali untuk
studi wisata. Latar belakang dipilihnya Bali sebagai tempat studi wisata karena
beberapa sebab berikut :
1. Berdasarkan suara terbanyak yang telah dilakukan oleh siswa siswi di SMA N
1 CANGKRINGAN.
2. Bali merupakan tempat wisata nomor satu di Indonesia sehingga sangat
menarik untuk dikunjungi.
3. Adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan serta agama masyarakat Bali yang unik
dan berbeda dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. Di samping itu, wisata
bahari yang sangat indah memberi daya tarik yang begitu tinggi.
4. Menghilangkan kepenatan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMA N
1 Cangkringan sehingga rekreasi ke Bali akan mengembalikan semangat dan
kebugaran kami.
5. Mengajak siswa mengenal budaya lain yang ada di Indonesia dengan
mengunjungi Pulau Bali.
Kaitannya dengan studi wisata kami
ditugasi untuk membuat laporan dalam bentuk karya tulis mengenai objek-objek
wisata yang ada di pulau Dewata Bali.
B. Peserta
Studi
wisata ini diikuti oleh seluruh siswa siswi kelas XI SMA N 1 Cangringan.
C. Waktu
1. Jadwal Keberangkatan
Hari :
Sabtu
Tanggal : 19
Desember 2015
Pukul :
07.00 WIB
Tempat : SMA N
1 Cangkringan
2. Jadwal Kedatangan Kembali
Hari :
Rabu
Tanggal : 23
Desember 2015
Pukul :
10.00 WIB
Tempat : SMA N
1 Cangkringan
D. Tempat yang
dikunjungi
1. Danau Bedugul
2. Hutan Sangeh
3. Pantai Kuta
4. Pusat Oleh-oleh Joger
5. Monumen Bajra Sandhi
6. Pantai Pandawa
7. Garuda Wisnu Kencana
8. Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia
9. Pusat Oleh-oleh Cah Ayu
10. Pura Pantai Tanah Lot
E. Tujuan
1. Untuk memperluas wawasan siswa dibidang kepariwisataan,
sejarah, dan adat istiadat dari suatu daerah tertentu.
2. Untuk mengapresiasikan diri dalam mengkaji materi
pembelajaran bari secara aktif dan kreatif.
3. Untuk mengembangkan potensi sosial dan kerjasama baik
sesama murid, guru, karyawan maupun kepala sekolah.
4. Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang baru
yang tidak didapat di sekolah.
5. Untuk menyegarkan jasmani dan rohani dari kejenuhan
kegiatan.
6. Untuk mengetahui objek wisata yang terdapat di pulau
Bali.
7. Untuk mengetahui adat dan budaya mayarakat Bali.
F. Manfaat
1. Menambah wawasan mengenai wisata dan budaya Indonesia.
2. Mengasah kemampuan menyusun laporan perjalanan secara
sistematis.
3. Mengembangkan sikap ingin tahu peserta dan memperluas
pengertian.
4. Mempertajam kesadaran siswa terhadap lingkungan.
5. Mempererat keakraban dengan teman.
G. Metode Penulisan
1. Wawancara
Adalah
metode penulisan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemandu
wisata.
2. Pengumpulan Data
Adalah
metode penulisan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti
internet dan buku-buku yang berkaitan dengan penulisan laporan.
3. Observasi
Adalah
metode penulisan dengan cara meninjau
objek atau tempat secara langsung untuk mendapatkan data yang akurat dan ilmiah
untuk dikembangkan dalam karya tulis ilmiah. Untuk mendapatkan bukti dalam
penulisan karya tulis ini penulis langsung menuju ibjek wisata di pulau Bali.
BAB II
DESKRIPSI PULAU BALI SECARA UMUM
A. Keadaan Geografis
Pulau
Bali memiliki luas sekitar 5.632 m2, dimana secara geografis
wilayahnya didominasi oleh serangkaian gunung berapi yang membentang sepanjang
pulau. Pulau ini memiliki panjang hanya sekitar 140 km yang memanjang
disepanjang timur ke barat dan 90 km dari utara ke selatan.
Provinsi
bali merupakan salah satu provinsi yang cukup terkenal di Indonesia karena
merupakan salah satu aset devisa negara Indonesia yang cukup tinggi di
bidang pariwisatanya. Ibukota Provinsi Bali adalah Denpasar. Provinsi bali
sendiri tidak hanya terdiri dari pulau (dewata) Bali saja, namun juga terdiri
dari banyak pulau yang lain, contohnya pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, Nusa
Ceningan, dan lain – lain. Provinsi Bali secara astronomis terletak di 8° LS
dan 115° BT. Daerah ini masih memiliki iklim tropis seperti Provinsi lainnya di
Indonesia.
Secara
geografis provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur, dan Selat Bali di
sebelah barat, Laut Bali di sebelah utara, samudera hindia di sebelah selatan,
dan Selat Lombok di sebelah timur. Penduduk Bali terdiri dari dua, yaitu
penduduk asli Bali atau disebut juga Bali Aga (baca :bali age) dan penduduk
bali keturunan Majapahit. Sedangkan kebudayaan Bali memiliki kebudayaan yang
khas karena secara belum terpengaruhi oleh budaya lain.
Gunung
yang terkenal di pulau ini adalah Gunung Agung. Gunung Agung memiliki
ketinggian sekitar 3.000 m diatas permukaan air laut. Gunung ini sangat
dihormati sebagai “Bunda Suci” oleh masyarakat Bali,karna tinggi menjulang
seolah menggambarkan kealihungan Bali sebagai Pulau Para Dewata.
Bali
merupakan surga tropis yang rimbun yang ditandai dengan beragam medan yang
terdiri dari pegunungan, dataran rendah, pantai, pinggiran batu kapur, sungai
yang berkelok-kelok dan lembah yang indah.
Daerah
utara dan selatan yang merupakan kaki gunung banyak ditutupi dengan tanah
vulkanik yang subur. Sementara hutan pegunungannya merupakan tempat
berlindungnya satwa-satwa liar yang besar.
Bali berasal dari kata “Bal” dalam bahasa Sansekerta
berarti “Kekuatan”, dan “Bali” berarti “Pengorbanan” yang berarti supaya kita
tidak melupakan kekuatan kita. Supaya kita selalu siap untuk berkorban. Bali
mempunyai 2 pahlawan nasional yang sangat berperan dalam mempertahankan
daerahnya yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik.
Banyak
wisatawan yang berkunjung ke pulau Bali dengan begitu banyak aktivitas mulai
dari mendaki pegunungan, memasuki gua-gua, berendam di pantai, menikmati keindahan
laut tropis, berwisata bahari di pantai, berjemur, berburu souvenir sampai
mencicipi makanan khas Bali.
Keadaan
geografis di Bali merupakan alasan utama dibalik kondisi budaya yang unik. Para
wisatawan yang berkunjung ke pulau Bali biasanya mencari terik matahari tropis
dimana hanya bisa terdapat di pantai-pantai selatan yang terhampar pasir putih.
B. Keadaan Sosial
Ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat Bali dititikberatkan pada
sektor pertanian. Hal itu didasarkan pada beberapa prasasti Bali yang memuat
hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan bercocok tanam. Beberapa istilah itu,
antara lain sawah, parlak (sawah kering), kebwan (kebun), gaga (ladang), dan
kasuwakan (irigasi).
Di
luar kegiatan pertanian pada masyarakat Bali juga ditemukan kehidupan sebagai
berikut.
1. Pande
(Pandai = Perajin)
Mereka mempunyai kepandaian membuat
kerajaan perhiasan dari bahan emas dan perak, membuat peralatan rumah tangga,
alat-alat pertanian, dan senjata.
2. Undagi
Mereka mempunyai kepandaian memahat,
melukis, dan membuat bangunan.
3. Pedagang
Pedagang pada masa Bali Kuno dibedakan
atas pedagang laki-laki (wanigrama) dan pedagang perempuan (wanigrami). Mereka
sudah melakukan perdagangan antarpulau (Prasasti Banwa Bharu).
Struktur
masyarakat yang berkembang pada masa Kerajaan Bali Kuno didasarkan pada hal
sebagai berikut :
1. Sistem Kasta
(Caturwarna)
Sesuai dengan kebudayaan Hindu di India,
pada awal perkembangan Hindu di Bali sistem kemasyarakatannya juga dibedakan
dalam beberapa kasta. Namun, untuk masyarakat yang berada di luar kasta disebut
budak atau njaba.
2. Sistem Hak
Waris
Pewarisan harta benda dalam suatu
keluarga dibedakan atas anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki
memiliki hak waris lebih besar dibandingkan anak perempuan.
3. Sistem
Kesenian
Kesenian yang berkembang pada masyarakat
Bali Kuno dibedakan atas sistem kesenian keraton dan sistem kesenian rakyat.
4. Agama dan
Kepercayaan
Masyarakat Bali Kuno meskipun sangat
terbuka dalam menerima pengaruh dari luar, mereka tetap mempertahankan tradisi
kepercayaan nenek moyangnya. Dengan demikian, di Bali dikenal ada penganut
agama Hindu, Buddha, dan kepercayaan animisme.
C. Kebudayaan
Kebudayaan
Bali pada hakikatnya dilandasi oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran
agama Hindu. Masyarakat Bali mengakui adanya perbedaaan ( rwa bhineda ),
yang sering ditentukan oleh faktor ruang ( desa ), waktu ( kala ) dan
kondisi riil di lapangan (patra ).
Konsep desa, kala, dan patra menyebabkan
kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan selektif dalam menerima dan mengadopsi
pengaruh kebudayaan luar.
Pengalaman
sejarah menunjukkan bahwa komunikasi dan interaksi antara kebudayaan Bali dan
budaya luar seperti India (Hindu), Cina, dan Barat khususnya di bidang kesenian
telah menimbulkan kreatifitas baru dalam seni rupa maupun seni pertunjukkan.
Tema-tema dalam seni lukis, seni rupa dan seni pertunjukkan banyak dipengaruhi
oleh budaya India. Demikian pula budaya Cina dan Barat/Eropa memberi nuansa
batu pada produk seni di Bali. Proses akulturasi tersebut menunjukkan bahwa
kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan adaptif khususnya dalam kesenian
sehingga tetap mampu bertahan dan tidak kehilangan jati diri (Mantra 1996).
Kebudayaan
Bali sesungguhnya menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi
mengenai hubungan manusia dengan Tuhan ( parhyangan ), hubungan sesama
manusia (pawongan ),
dan hubungan manusia dengan lingkungan ( palemahan ), yang tercermin dalam
ajaran Tri Hita Karana (tiga
penyebab kesejahteraan). Apabila manusia mampu menjaga hubungan yang seimbang
dan harmonis dengan ketiga aspek tersebut maka kesejahteraan akan terwujud.
Selain
nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi, dalam kebudayaan Bali juga dikenal
adanya konsep tri
semaya yakni persepsi orang Bali terhadap waktu.
Menurut orang Bali masa lalu (athita ),
masa kini ( anaghata )
dan masa yang akan datang ( warthamana )
merupakan suatu rangkaian waktu yang tidak dapt dipisahkan satu dengan lainnya.
Kehidupan manusia pada saat ini ditentukan oleh hasil perbuatan di masa lalu,
dan perbuatan saat ini juga menentukan kehidupan di masa yang akan datang.
Dalam ajaran hukum
karma phaladisebutkan tentang sebab-akibat dari suatu perbuatan,
perbuatan yang baik akan mendapatkan hasil yang baik. Demikian pula sebaliknya,
perbuatan yang buruk hasilnya juga buruk atau tidak baik bagi yang
bersangkutan.
D. Adat Istiadat
Upacara
Ngaben atau sering pula disebut upacara Pelebon kepada orangyang meninggal
dunia, dianggap sangat penting, ramai dan semarak, karena dengan pengabenan itu
keluarga dapat membebaskan arwah orang yang meninggal dari ikatan-ikatan
duniawinya menuju sorga, atau menjelma kembali ke dunia melalui rienkarnasi.
Karena upacara ini memerlukan tenaga, biaya dan waktu yang panjang dan besar,
hal ini sering dilakukan begitu lama setelah kematian.
Untuk
menanggung beban biaya, tenaga dan lain-lainnya, kini masyarakat sering
melakukan pengabenan secara massal / bersama. Jasad orang yang meninggal sering
dikebumikan terlebih dahulu sebelum biaya mencukupi, namun bagi beberapa
keluarga yang mampu upacara ngaben dapat dilakukan secepatnya dengan menyimpan
jasad orang yang telah meninggal di rumah, sambil menunggu waktu yang baik.
Selama masa penyimpanan di rumah itu, roh orang yang meninggal menjadi tidak
tenang dan selalu ingin kebebasan.
Setelah
didapat hari H (pembakaran jenazah), maka pihak keluarga akan menyiapkan ritual
pertama yaitu nyiramin layon (memandikan jenazah). Jenazah akan dimandikan oleh
kalangan brahmana sebagai kelompok yang karena status sosialnya mempunyai
kewajiban untuk itu. Selesai memandikan, jenazah akan dikenakan pakaian adat
Bali lengkap. Selanjutnya adalah prosesi ngajum, yaitu prosesi melepaskan roh
dengan membuat simbol-simbol menggunakan kain bergambar unsur-unsur penyucian
roh.
Pada
hari H-nya, dilakukan prosesi ngaben di kuburan desa setempat. Jenazah akan
dibawa menggunakan wadah, yaitu tempat jenazah yang akan diusung ke kuburan.
Wadah biasanya berbentuk padma sebagai simbol rumah Tuhan. Sampai dikuburan,
jenazah dipindahkan dari wadah tadi ke pemalungan, yaitu tempat membakar
jenazah yang terbuat dari batang pohon pisang ditumpuk berbentuk lembu.
Disini kembali dilakukan upacara
penyucian roh berupa pralina oleh pendeta atau orang yang dianggap mampu untuk
itu (biasanya dari clan brahmana). Pralinaadalah pembakaran dengan api abstrak
berupa mantra peleburan kekotoran atma yang melekat ditubuh. Kemudian baru
dilakukan pembakaran dengan menggunakan api kongkrit. Jaman sekarang sudah
tidak menggunakan kayu bakar lagi, tapi memakai api dari kompor minyak tanah yang
menggunakan angin.
Umumnya proses pembakaran
dari jenazah yang utuh menjadi abu memerlukan waktu 1 jam. Abu ini kemudian
dikumpulkan dalam buah kelapa gading untuk dirangkai menjadi sekah. Sekah ini
yg dilarung ke laut, karena laut adalah simbol dari alam semesta dan sekaligus
pintu menuju ke rumah Tuhan. Demikian secara singkat rangkaian prosesi ngaben
di Bali.
BAB
III
DESKRIPSI
PULAU BALI SECARA KHUSUS
A.
DANAU
BEDUGUL
Objek wisata bedugul terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturit kabupaten tabanan kurang
lebih jaraknya 45 km dari pusat kota kabupaten dan Jaraknya dari Kota Denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di
tepi danau Beratan, nama pura ulun
danu diambil dari kata danau.
Pura di ulun danu yang terletak di
pinggir danau Beratan. Pura ulun danu dipercaya sebagai
tempat bersemayaman Dewi Sri atau dewi kesububuran. Bedugul terletak di
perbukitan sehingga memiliki cuaca yang sejuk.
Pura Ulun Danu Beratan
terdiri dari 4 komplek pura yaitu :
1. Pura Lingga Petak
2. Pura Penataran Pucak Mangu
3. Pura Terate Bang
4. Pura Dalem Purwa
Bedugul
memiliki penduduk yang cukup padat. Penduduk asli Bedugul terkenal sangat
sensitif dalam masalah makanan. Salah satu mata pencaharian penduduk Bedugul
adalah petani,salah satunya adalah berkebun strawberry. Karna Bedugul merupakan
desa wisata maka banyak penduduk yang bermata pencaharian pedagang.
Sebenarnya
Bedugul merupakan nama sebuah desa. Karna ada beberapa macam tempat yang
menarik untuk dikunjungi sehingga menyebabkan masyarakat sekitar mengembangkan
desanya menjadi desa wisata.
Ritual
Marekang Toya dilaksanakan di Bedugul sebagai ritual keselamatan untuk di
sawah. Rirual ini dilaksanakan saat hama menyerang tanaman padi. Pada saat
ritual biasanya diikuti dengan nyepi di sawah.
Bedugul
memiliki masjid yang berada di atas bukit. Masjid Besar Al-Hidayah ini
merupakan masjid tertua. Dari sini para pengunjung dapat beribadah serta
menikmati pemandangan danau dari atas bukit kecil sebelah barat danau. Udara
yang sejuk akan membuat suasana danau dari atas bukit menjadi mengagumkan.
Untuk
menkmati keindahan Danau Bedugul disediakan perahu motoruntuk menyusuri Danau.
Ada pula olahraga air seperti banana boat, parasailing dan jet ski. Di lokasi
ini terdapat tempat peristirahatan untuk menginap dan rumah makan serta
penyewaan sampan dan boat untuk mengelilingi danau.
Dengan
fasilitas yang disediakan,membuat tempat ini semakin memiliki daya tarik yang
besar sehingga ramai dikunjungi wisatawan. Karna banyaknya wisatawan yang
berwisata ke Bedugul membuat masyarakat berminat untuk berdagang. Di sekeliling
kawasan Bedugul akan banyak ditemukan pedangang yang menawarkan barang
dagangannya seperti pakaian, makanan, minuman, souvenir, iket, sarung,
strawberry dan lain sebagainya. Karna banyaknya pedagang membuat mereka saling
bersaing menawarkan harga sehingga wisatawan membeli dagangan mereka.
B.
HUTAN
SANGEH
Sangeh terletak di desa
Sangeh,kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Batas wilayah desa
Sangeh,yaitu :
Utara
: berbatasan dengan Desa
Carangsari
Selatan : berbatasan dengan Desa Blahkruh
Barat : berbatasan dengan Desa Selat
Timur : berbatasan dengan Desa Cau
Hutan sangeh memiliki luas hampir 14
hektar dengan jumlah kera 600-700 ekor. Keadaan topologi sangeh relative datar
dengan ketinggian antara 100-150 m. Iklim sangeh termasuk iklim bercurah hujan
rata-rata dengan suhu 180-280C.
Penduduk sangeh memiliki beberapa
mata pencaharian,yaitu : petani, buruh bangunan, jasa, pedagang, PNS, ABRI,
swasta, dan pensiunan. Desa sangeh merupakan suatu desa agraris yang sedang
berkembang sehingga mata pencaharian penduduk sangat dipengaruhi oleh keadaan.
Tempat peribadatan di sangeh berupa
Pura, ada 4 buah Pura dikawasan sangeh, yaitu :
1. Pura
Bukit Sari
2. Pura
Melanting
3. Pura
Tirtha
4. Pura
Anyar
Upacara piodalan secara rutin
dilaksanakan ditempat Suci Pura Bukit Sari dan Pura Melanting setiap Rabu manis
juluwanting. Sedangkan Pura anyar dilaksanakan setiap Rabu kulantir.
Objek wisata Sangeh menyediakan
fasilitas untu para pengunjung berupa : toilet umum, tempat parkir, kios
souvenir dan juga kios makanan dan minuman.
Jenis tumbuh-tumbuhan yang terdapat
didalam kawasan ini adalah pala dengan kerapatan yang tinggi. Selain jenis
pala,terdapat juga jenis amplas, pule, buni, campaka, kuning, kepohpoh,dll.
Jenis satwa yang paling dominan adalah kera abu-abu. Selain itu ada juga
alap-alap, burung hantu, elang, musang, kucing hutan, sendang lawe,
terocok,dll.
Dipenghujung jalan menuju pintu
keluar yang agak memutar terdapat sebuah pohon pala raksasa yang dikeramatkan.
Pohon ini memiliki keunikan dan dinamakan Pohon Lanang Wadon. Dinamakan
demikian karena pohon pala ini berbentuk seperti kelamin pria dan wanita yang
seling bersebelahan. Keajaiban pohon ini menjadi salah satu keunikan-keunikan
yang menarik di kawasan wisata Sangeh bersama tingkah laku kera-kera dan hutan
lindung yang dilestarikan. Objek wisata sangeh dikelola oleh pengelola khusus
yang dibentuk oleh Desa Sangeh dan dibantu oleh staf dari Dinas
Kehutanan,khususnya dari Balai KSDA serta Dinas Peternakan Kabupaten Badung.
C. PANTAI KUTA
Pantai Kuta adalah salah satu pantai favorit yang pertama
dicari oleh para wisatawan. Pohon kelapa akan terlihat disepanjang pasir pantai
sejauh mata bisa mememandang ke arah utara yang dihentikan oleh landasan pacu
bandara Ngurah Rai jauh di barat. Selain itu Kuta menjadi tempat matahari
terbenam nomor satu di Bali, dengan pemandangan matahari terbenamnya yang
spektakuler setiap harinya.
Dahulu,
tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali, namun seiring dengan dengan berjalannya waktu, tempat ini
menjadi kawasan wisata yang terkenal di Bali. Boleh dikatakan, saat ini Kuta merupakan tempat berkumpulnya wisatawan dari seluruh
dunia, karena hampir seluruh wisatawan yang mengunjungi Pulau Bali, pasti tidak lupa pula
singgah ke Kuta.
Dalam sejarahnya hampir seluruh pantai di Bali dulunya
adalah tempat pendaratan penyu. Seiring dengan perjalanan sang waktu, kini
hanya tertinggal beberapa tempat saja yang dikunjungi penyu untuk bertelur, dan
salah satunya adalah Pantai Kuta. Kini Pantai Kuta bukan hanya ramai dikunjungi
wisatawan namun juga ramai dikunjungi penyu untuk bertelur. Hal ini sangat
mengejutkan dengan melihat kondisi Pantai Kuta yang kini telah sesak dengan
banyaknya bangunan hotel. Penyu yang mendarat di Pantai Kuta adalah jenis penyu
lekang (Lepidochelys olivacea).
Pantai
kuta ini merupakan objek wisata
yang komplit, penggabungan antara wisata sejarah dan Wisata pantai.
Seluruh
umat Hindhu di Kuta menggelar ritual tolak bala atau dikenal dengan nama
upacara Nangluk Merana. Upacara ini digelar setahun sekali. Tepatnya setiap
sasih kajeng kliwon dalam kalender Bali. Ritual berlangsung di seluruh
perempatan yang ada di kuta sehingga akses jalan menuju kawasan wisata ditutup
sementara.
D. PUSAT OLEH-OLEH JOGER
Kata joger merupakan gabungan dari 5 Huruf yaitu J . O .
G . E . R jika kita cari di kamus bahasa indonesia kata ini belum memiliki
arti, ia itu pasti karena kaya JOGER itu sendiri bukan di ambil dari kata yang
ada sebelumnya. Pada tahun 1980 Pak Joseph Theodorus Wulianadi (pemilik joger)
mengawali usahanya di sebuah pertokoan di Jl. Sulawesi 37, Denpasar.
Awalnya Joseph Theodorus Wulianadi belum memiliki nama
untuk Toko kecilnya itu tidak seperti toko – toko yang berada di sekitarnya
sampai – sampai Dinas perdagangan Denpasar meminta agar Toko yang dimilikinya
segera di berikan nama sehingga mudah di bedakan antara toko – tokok yang
berada di sekitarnya. pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 Joseph Theodorus
Wulianadi merenungkan diri di atas tempat tidurnya beliau merenungkan nama apa
yang cocok untuk Tokonya itu.
Joseph Theodorus Wulianadi tidak ingin nama tokonya di
berikan dengan nama yang umum atau yang biasa kita lihat di pasar – pasar atau
toko biasa, beliau ingin nama tokonya itu bernama yang Unik artinya nama yang
muncul dari dalam hati nurani. seiring detik jam berjalan Tuan Joseph Theodorus
Wulianadi teringat dengan jasa besar dari Mr. Gerhard dimana dia telah
memberikan dana sebesar $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan Joseph Theodorus
Wulianadi dengan Istri tercintanya Ery Kusdarijati, Mr. Gerhard merupakan teman
sekolahnya dulu di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun
1970-an.
Dengan berjalannya waktu detik jam akhirnya
tuan Joseph menggabungkan nama “Joseph” dan nama temannya “Gerhard” sehingga
dari nama tersebut diambilah 2 karakter dari kiri dari nama Joseph = JO dan 3
karakter dari kiri Gerhard = GER sehingga jika digabungkan menjadi JOGER.
Dan pada tanggal 19 Januari 1981 merupakan hari lahir
joger dimana nama joger pertama kalinya digunakan sebagai nama Toko tuan Joseph
namun nama Tokonya saat itu belum murni JOGER tapi “ART & BATIK SHOP JOGER”
awalnya masyarakat belum tau dan belum tertarik dengan Product yang di jual
oleh toko ini namun karena seiring berjalannya waktu dan tren yang terus
bergerak akhirnya product – product Toko Joger di terima dan menarik banyak
masyarakat karena setiap barang seperti Kaos dan souvenir – souvenir lainnya
terdapata kata – kata yang unik khas Joger.
E. MONUMEN BAJRA SANDHI
Objek wisata Bajra Sandhi, merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali dan
menjadi simbol heroik rakyat melawan para penjajah, monumen ini didirikan untuk
menghormati para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan
rakyat dalam mengusir kolonial Belanda dari Ibu pertiwi ini dari generasi ke
generasi juga dari zaman ke zaman, serta lambang semangat untuk
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mau berkunjung ke Bajra Sandhi atur
perjalanan tour di Bali anda untuk
mengunjungi tempat wisata dalam kota Denpasar dalam sehari penuh, sehingga bisa
merangkai kunjungan tour dengan mengunjungi pasasr Kimbasari, Museum Bali, Art
Centre dan juga pantai Sanur. Atau pilihan sewa mobil atau bahkan dengan sewa
sepeda motor karena lokasi dan jarak tempat wisatanya berdekatan sehingga
terhindar dari kemacetan.
Bangunan Monumen Bajra Sandhi ini beberapa
bagian bangunannya terdiri dari 17 anak tangga berada pada pintu utama, 8 buah
tiang agung dalam gedung monumen, menjulang setinggi 45 meter. Terlihat begitu
artistik dan penuh arti, melambangkan angka hari kemerdekaan Republik Indonesia
17 Agustus 1945. Letaknya strategis di tengah-tengah kota Denpasar,
menjadikannya sebagai salah satu objek wisata di pulau Bali, yang terletak tengah kota dikelilingi oleh taman dan pohon tropis, serta
lapangan hijau, sebagai tempat rekreasi dan bercengkrama bersama keluarga.
Monumen Bajra Sandhi terletak di depan Kantor Gubernur Bali, mengekspresikan sebuah genta
yang tinggi menjulang berada dalam padma (seroja), lambang pertemuan
lingga dan yoni yaitu sifat maskulinitas dan sifat femininitas, memili arti
agar melahirkan kesuburan serta kemakmuran, sehingga tercipta kesejahteraan
umat.
Bangunan
ini menerapkan konsepsi Tri Mandala. Perjalanan dari bandara butuh sekitar 30
menit berkendaraan bermotor, lokasinya memang tidak begitu jauh serta mudah
diakses. Tiba di lokasi, saat memasuki bangunan, anda bisa naik ke puncak candi
melihat keindahan sekeliling taman kota, bangunan ini berada di lapangan
Puputan Renon.
Monumen
Bajra Sandhi, menjadi salah satu tempat wisata dalam kota. Bangunan monumen
dikelilingi oleh lapangan luas, yang diperuntukkan oleh warga sebagai tempat
rekreasi gratis kecuali masuk ke dalam bangunan monumen. Pada akhir pekan di
hari Minggu pagi anda akan menemukan berbagai aktifitas yang dilakukan oleh
pengunjung seperti berjalan santai di areal joging track yang sudah disediakan,
bermain sepeda, olah raga seperti sepak bola, senam bahkan kegiatan yoga.
Nama Bajra Sandhi sendiri karena
bentuk monumen menyerupai bajra atau genta yang digunakan pendeta Hindu saat
mengucapkan mantra saat upacara keagamaan. Monumen yang berada dibangun di atas
tanah seluas 13,8 hektar dengan luas gedung 4.900 meter persegi merupakan
rancangan Ir Ida Gede Yadnya pada tahun 1981 dan mulai dibangun pada tahun 1987
atas prakarsa mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra dan baru diresmikan 16
tahun kemudian pada 14 Juni 2003 oleh Presiden Megawati Soekarno Putri.
Selain itu, terdapat telaga yang
dikenal dengan puser tasik yang berada di dalam bangunan yang dipenuhi dengan
ikan. Selanjutnya di lantai dua, terdapat 33 diaroma yang yang menggambarkan
Bali sejak jaman masa prasejarah, masa kerajaan, masa peperangan dan pasca
kemerdekaan. Penjelasan diaroma tersebut menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa
Indonesia, Inggris dan bahasa Bali.
Di lantai paling atas, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Denpasar dari ketinggian. Untuk memasuki kawasan Monumen Bajra Sandhi, pengunjung cukup membayar tiket antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000 dan anda akan mendapatkan pengetahuan tentang sejarah Bali secara lengkap.
Di lantai paling atas, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Denpasar dari ketinggian. Untuk memasuki kawasan Monumen Bajra Sandhi, pengunjung cukup membayar tiket antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000 dan anda akan mendapatkan pengetahuan tentang sejarah Bali secara lengkap.
F.
PANTAI
PANDAWA
Pantai
Pandawa adalah salah satu
kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten
Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan
sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai
ini terdapat dua tebing yang sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat
lima patung Pandawa danKunti.
Keenam patung tersebut secarara berurutan (dari posisi tertinggi) diberi
penejasan nama Dewi Kunti,Dharma
Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa.
Pantai ini juga dimanfaatkan
untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak
yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa.
Sebenarnya nama Pandawa
baru beberapa tahun ini disematkan di pantai yg masih tergolong sepi ini,
tempat ini sebenarnya merupakan sebuah desa kecil penghasil rumput laut dan
sebagian besar penduduk nya adalah nelayan. Orang sekitar menyebut pantai ini
dengan sebutan Pantai Kutuh, karna lokasi nya mmg terletak di Desa Kutuh,
Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali Indonesia. Diseputaran daerah
kutuh juga terdapat Pantai Green Bowl yg lokasinya di
belakang Hotel Bali Cliff.
Yang menarik dari tempat ini adalah jalanan menuju lokasi membelah bukit
kapur dan terdapat beberapa Patung Panca Pandawa berbagi pose yg masih dalam
proses pengerjaan
Saat
ini, Pantai Pandawa Kutuh, tidak lagi didominasi oleh wisatawan asing. Malahan
yang banyak berlibur di pantai Pandawa Kutuh adalah wisatawan domestik.
Setiap
wisatawan yang mengunjungi pantai di desa Kutuh ini, akan terkesima dengan
pemandangan pantai. Anda akan mendapatkan pasir putih yang bersih, serta ombak
yang tenang, bebas dari polusi dan pedagang acung.
Untuk memasuki kawasan pantai Kutuh, anda harus melewati sebuah jalan yang diapit oleh tebing batu yang terjal, di tebing terjal ini terdapat patung dari Panca Pandawa, karena itu dinamakan Pantai Pandawa.
Untuk memasuki kawasan pantai Kutuh, anda harus melewati sebuah jalan yang diapit oleh tebing batu yang terjal, di tebing terjal ini terdapat patung dari Panca Pandawa, karena itu dinamakan Pantai Pandawa.
G.
GARUDA
WISNU KENCANA
Ide Garuda Wisnu Kencana (GWK) begitu hebat. Sebuah mini-city dengan segala fasilitas hiburan, shopping dan tempat rekreasi seluas puluhan hektar. Rencananya patung ini akan menjulang setinggi 310 meter dan konon merupakan yg tertinggi di dunia untuk kategori patung tertinggi didunia.
Terletak
di kawanan pebukitan dengan pemandangan yang menawan seperti Pantai Kuta &
Jimbaran di kejauhan, Airport Ngurah Rai dan Pelabuhan benoa. Wisatawan bisa
mencapai GWK melalui beberapa jalur. Diantaranya melewati kampus UNUD yg
belok-belok, atau direct melalui jalan utama Jimbaran dgn beberapa
tikungan-tikungan tajam dan berbahaya.
Proyek
GWK sudah dimulai sejak lama. Sekitar tahun 2000, hampir 50% fasilitas hiburan. Ada 2 stage utama untuk
menggelar acara kesenian. Satunya kecil, cocok untuk theater, konser band ABG,
atau kesenian daerah. Satunya lagi ukuran jumbo dengan pilar-pilar raksasa.
Berkeliling
GWK akan membuat wisatawan kagum. Area yang aslinya bukit batu yang miring
terjal disulap menjadi sebuah bangunan raksasa dengan arsitektur mengagumkan.
Bukit dipotong-potong menjadi pilar-pilar raksasa seperti bangunan di mesir,
tapi tetap dengan style Bali. Mereka
memotong-motong bukit seperti memotong keju.
Dibalik
semua keindahan, proyek GWK ternyata punya banyak kasus. Proyek GWK dari awal
berjalan lancar sampai Bom Bali I meledak. Bali mengalami krisis dan proyek mulai
mangkrak. Penduduk lokal mulai berdemo menuntut janji pekerjaan sebagai
kompensasi dari pembebasan tanah. Isu korupsi dan penyelewengan dana juga mulai
menggerogoti GWK.
Sekitar
awal 2006, patung megah yang dijanjikan belum juga berdiri. Hanya ada sepetak
batu + semen berukuran semeter dua meter yg merupakan hasil upacara peletakan
batu pertama oleh Mantan Presiden Megawati.
GWK artinya "burung Garuda Kendaraan
Dewa Wisnu", merupakan salah satu obyek wisata di Bali yang merupakan
jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta
panorama yang sangat mengagumkan. Menyaksikan kemegahan monumental dan
kekhusukan spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern
dengan fasilitas dan pelayanan yang tepat guna.Amphitheatre dengan
kapasitas 800 tempat duduk dan tatanan acoustic kelas satu,
merupakan tempat yang tak tertandingi untuk pagelaran seni budaya.
GWK di harapkan untuk jadi simbol
untuk kebudayaan yang berbasis keseimbangan alam. Dalam konsep Tri Murthi di
mana Dewa Wisnu, bertugas untuk memelihara alam semesta dan Garuda sebagai
kendaraan Dewa Wisnu merupakan simbol dari pengabdian yang tanpa pamrih. jadi
diharapkan GWK merupakan simbol dari penyelamatan lingkungan. GWK dibangung
pada tahun 1997. Proyek ini sempat stop karena banyak masalah diantaranya
pendanaan. dimana masih kurang sekitar 600 miliar untuk menyelesaikan GWK ini,
yang baru selesai adalah Setengah badan Dewa Wisnu, burung Garuda, dan tangan
Dewa Wisnu. GWK ini di desain dan dibangun oleh Nyoman Nuarta.
H.
PUSAT
OLEH-OLEH KARANG KURNIA
KARANG
KURNIA adalah pusat oleh-oleh di pulau bali yang didirikan oleh I Gede Wireyasa.
berawal dari studi bandingnya di toko oleh-oleh Ia mencoba berbisnis sendiri.
karang kurnia memiliki beberapa cabang, yaitu:
1. Jalan cargo 99 denpasar bali
2.Jalan gatot subroto 23 denpasar bali
Disini bisa ditemukan berbagai macam kerajinan
dan oleh-oleh lainnya,seperti : lukisan,patung,pakaian anak dan dewasa, bed
cover, pernak-pernik, batik, dll.
Barang-barang
tersebut tidak semuanya buatan bali melainkan banyak yang diambil dari pulau
jawa seperti batik.
pasar karang kurnia lebih murah dibanding
pasar lain di bali. dengan lahan parkir yang cukup luas dan suasana yang
lumayan segar membuat pengunjung merasa nyaman.
5.
I.
PUSAT
OLEH-OLEH CAH AYU
Cahayu
adalah pusat / central oleh-oleh makanan khas Bali yang didirikan oleh seorang
anak desa terpencil di bawah lereng gunung di daerah Jateng (Jawa Tengah).
Dengan
tekad melangkah untuk meninggalkan kampung halaman di awal tahun 90-an dengan
mencoba mengadu nasib yang pada awalnya untuk mencari pekerjaan di pulau Bali.
Jadilah seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan pada malam harinya juga
beraktifitas di sebuah rumah sakit menjadi penjaga (Waker).
Dengan
bergulirnya waktu Robani banyak mencoba berbagai pekerjaan dan usaha dari
jualan Sayur mayur, Mie ayam / Bakso / Jamu dll. dengan menggunakan
gerobak hingga pada akhirnya memutuskan untuk menjual kacang goreng (yang pada
saat ini lebih sering dikenal dengan sebutan Kacang Asin Bali).Dan dengan
keuletannya beliau (Robani) ini hingga berdirilah sebuah Perusahaan dan Central
Oleh-oleh yang cukup megah di lintasan pariwisata (di daerah Pasar Seni
Sukawati).
Perjalanan
sebuah kehidupan yang pernah seorang Robani jalani. Dan pada akhirnya Cahayu
berdiri pada tanggal 27 September 2002.Tujuan itu sendiri dengan membuka usaha
Pusat / Central Oleh-oleh Khas Bali ini khusus untuk melayani wisatawan
Nusantara maupun mancanegara yang berkunjung ke bali.
Dengan keberhasilan inilah Robani membawa dampak
positif, karena ia telah menopang kehidupan ekonomi para pengrajin kecil yang
hasilnya tidak bisa dipasarkan.
Cahayu
membantu memasarkan produk dari pengrajin kecil sehingga mereka dapat hidup
dengan layak, disamping itu beliau sekaligus membantu pemerintah untuk ikut
serta mengurangi pengangguran dan mengembangkan industri pariwisata, serta
menambah Income daerah maupun Negara. Harga makanan yang dijual berkisar
: 5.500- 45.000,00 tetapi untuk sovenir khas bali berkisarkan:
25.000-150.000,00 murah bukan , di cah ayu kita juga bisa berfoto dengan
seorang model yang berpakaian adat bali. dengan 10.000 kita sudah
dapat foto dengan nya. jarak tempuh cah ayu dengan hotel nuansa bali sekitar:
15 km.
J. PURA PANTAI TANAH LOT
Obyek
Wisata bali ini terletak di kabupaten Tabanan kurang lebih 10 km kearah selatan
tepatnya didesa beraban kecamatan kediri, atau 25 km dari pusat kota denpasar.
obyek wisata bali mempunyai
sejarah yang unik dimana Pura tanah lot ini didirikan pada abad ke XV
Masehi oleh Dang hyang nirartha atau yang lebih dikenal sebagai Empu Bawu Rawuh
yang berasal dari Kerajaan Majapahit di pulau jawa. Pura Tanah Lot terletak
di laut atau terpisah dari daratan dan di sekitar pura tanah lot ini
terdapat pula beberapa pura kecil dan besar antara lain Pura Pekendungan. Di
bawah dan di sebelah barat terdapat sumber air tawar yang merupakan air suci
bagi Umat Hindu.
Di
bawah pura tanah lot terdapat beberapa gua yang di
dalamnya hidup beberapa ular laut berwarna hitam putih. Ular-ular ini sangat
jinak dan tidak boleh diganggu. Jika air laut pasang, maka pura ini akan
kelihatan seperti sebuah perahu terapung di atas air. Di Tanah Lot kita
dapat menyaksikan timbulnya bulan purnama di malam hari dan tenggelamnya
matahari di kaki langit, merupakan suatu pemandangan yang sangat indah.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil
menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada
abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap
beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang
Nirartha.
Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk
meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot
beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke
tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi
ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular
ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti
ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari
ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben akhirnya
menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah Pura
yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan
Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot
terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset),
turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat
keindahan sunset di sini.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah penulis
sampaikan maka disimpulkan bahwa dengan adanya objek-objek wisata yang menarik
dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari mancanegara sehingga dapat menambah
devisa di propinsi Bali pada khususnya devisa pada negara.
B. Saran
Perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas
yang masih dianggap kurang seperti tempat parkir, transportasi, dan akomodasi.
Karena hal tersebut sangat berpengaruh bagi kemajuan jasa pariwisata.
Selain itu perlu diperhatikan pula mengenai
kebersihan tempat wisata dan terutama pelabuhan ketapang karna adanya sampah
yang berserakan akan membuat nilai negatif terhadap tempat wisata tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø http://www.wisatabali.info/2014/03/hutan-sangeh.html
Ø http://www.google.com/GWK
Ø http://www.google.com/bajra_sandhi
Ø http://www.google.com/sangeh
Ø http://www.google.com/pantai_pandawa
Ø http://www.sariiskadewi.blogspot.com
Ø http://id.m.wikipedia.org/wiki/tanah_lot
Ø http://id.m.wikipedia.org/wiki/pantai_kuta
Ø http://id.m.wikipedia.org/wiki/danau_bedugul
Ø http://id.m.wikipedia.org/wiki/karang_kurnia
Ø http://docs.docstoc.com
Ø http://www.facebook.com/cah_ayu
Ø http://www.google.com/artikel_bali
Ø http://www.google.com
terimakasih.. sangat membantu
BalasHapus